Oleh : cPdt. Andreas Kristofel Simamora, S.Fil.(HKBP Lumbanjulu Resort Sipahutar Selatan)
Syalom, Saudara yang terkasih di dalam nama Tuhan. Firman Tuhan yang menjadi renungan untuk kita pada saat ini tertulis pada Injil Mateus 5:44 demikian bunyinya : Tetapi Aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Saudaraku, jika kita diperhadapkan dengan situasi yang sukacita, tentu kita akan mengalami perasaan yang bahagia, semangat, dan penuh harapan. Nah, begitupula sebaliknya jika kita mengalami situasi yang sangat berat diterima oleh banyak diantara kita yaitu situasi dukacita, tentu kita akan mengalami perasaan sedih, gelisah, dan putus asa.
Saudara, setiap perjalanan hidup yang kita alami ini dapat dikatakan sebagai proses. Proses yang mendewasakan kita untuk hidup berjalan dengan Tuhan. Proses biasanya lebih banyak yang menyakitkan daripada yang menyenangkan. Percaya atau tidak saudaraku, itu semua ada bagian dari perjalanan kita.
Saudara yang dikasihi Tuhan, kita dituntut untuk selalu berbuat kebajikan pada masa yang singkat ini, kita diharapkan membawa kebaikan bagi setiap orang. Filipi 4:5 : Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Melalui gambaran ayat tersebut sudah jelas dinyatakan bahwasanya hendaklah untuk selalu berbuat baik dalam kondisi apapun.
Saudaraku, ada hal yang menjadi fokus utama kita dalam hal memilih, memilih Yesus kita sudah termasuk dalam memilih Dia menjadi sahabat kita, baik buruknya kita diterima oleh Yesus bahkan kita diperjuangkan dalam segala hal. Nah, apakah sulit untuk menemukan jati diri kita yang sebenarnya supaya kita saat sudah berteman dengan sesama kita manusia, tidak ada perkelahian atau permusuhan? Mungkin 98% diantara kita masih sulit untuk mengasihi musuh. 1 Petrus 1:22 : Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Saudara, melalui nats ini kita diharapkan untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain. Cara kita mengasihi seseorang dengan bentuk kepedulian kita, Bentuk kepedulian dan kepercayaan menjadi jalan yang baik dalam hal menentukan relasi, relasi antara kita dengan Allah sudah kita yakini dan kita sudah menjalankannya. Relasi dengan sesama manusia itu sangat diperlukan karena merupakan dasar atau bagian yang sangat menolong dalam hal mengasihi sesama. Pertanyaannya adalah, Apakah kita mampu untuk mengasihi musuh kita sendiri ? Marilah untuk memperbaiki kesalahan kita. Mengasihi adalah cara yang sangat mudah untuk dilakukan, Mengasihi juga terkadang sulit sekali untuk dilakukan. Gambaran yang selalu mengasihi terkhusus bagi orang Kristen, dia mampu untuk menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. itu adalah cara yang tepat untuk dilakukan kepada sesama kita.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
Discussion about this post