Oleh : C.Pdt. Andreas Simamora
Syalom, saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, nats khotbah yang menjadi perenungan bagi kita di Minggu ini tertulis di dalam kitab Yeremia 18 : 1 – 11. Demikian bunyinya :
Ayat 1 : Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
Ayat 2 : Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk ! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu
Ayat 3 : Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.
Ayat 4 : Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Ayat 5 : Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya:
Ayat 6 : Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat q di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!
Ayat 7 : Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan mencabut, merobohkan dan membinasakannya.
Ayat 8 : Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka.
Ayat 9 : Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan membangun dan menanam mereka.
Ayat 10 : Tetapi apabila mereka melakukan apa yang jahat di depan mata-Ku dan tidak mendengarkan suara-Ku, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu kepada mereka.
Ayat 11 : Sebab itu, katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan merancangkan rencana terhadap kamu. Baiklah kamu masing-masing bertobat dari tingkah langkahmu yang jahat, dan perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu!
Bapak/Ibu, seorang ahli filsafat John Sellars pernah mengatakan seperti ini *waktu terbaik untuk memperbaiki diri adalah sekarang.*
Bapak/Ibu kita sering sekali gagal dalam kondisi kita, seakan-akan semua yang kita lakukan itu adalah baik dan benar padahal tidak. Banyak diantara kita secara khusus umat kristiani beranggapan bahwa
apa yang ada dan tidak ada di dalam diri manusia tidak semua berasal dari Tuhan.
Maka dengan realitas kehidupan kita saat ini ada sebuah perkataan Abraham Lincoln yang mengatakan : *untuk menilai karakter seseorang kasih dia sebuah jabatan.*
Pada dasarnya, orang percaya tidak bisa memperbaiki perbuatan jika masih berpusat pada diri sendiri. Sikap egois, iri hati, dan kesombongan merupakan hasil dari diri yang tidak tersangkal. Ketika orang percaya menyangkal diri, barulah dia dapat mengubah tingkah laku sesuai dengan karakter Kristus.
Oleh karena itu Bapak/Ibu ini sebuah problem/masalah dalam keterbatasan kita, dalam relasi antara kita dengan Tuhan senyaman mungkin sebenarnya harus kita optimalkan. Tingkah laku dan perbuatan harus selalu baik terlebih di hadapan Tuhan. Kita diingatkan melalui nats ini apapun yang kamu kerjakan hendaklah dengan senang hati tanpa bersungut-sungut.
Ingat bahwa kita seperti Periuk yang sangat keras, yang suatu saat bisa meleleh dan hancur. Kita dibentuk oleh Tuhan menjadi pewaris dalam kehidupan saat ini, maka oleh karena itu marilah untuk semakin menghargai kesempatan ini, siap dibentuk dan turut dalam hidup yang selalu mengandalkan Allah di setiap perjalanan hidup kita menuju masa depan iman yang lebih baik.
Amin, Tuhan Memberkati
Discussion about this post