:KASIH SETIA TUHAN TETAP SELAMA-LAMANYA
Oleh : C.Pdt. Andreas Simamora
Syalom, Bapak/Ibu dan Saudara yang dikasihi oleh Tuhan. Adalah hal yang paling luar biasa pada saat ini kita masih diberikan nafas kehidupan yang berkelimpahan dari Tuhan. Maka mensyukuri berkat Tuhan pada Minggu ini , firman yang menjadi perenungan bagi kita tertulis di dalam kita Mazmur 103 : 15 – 18 demikian bunyinya :
Ayat 15 : Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;
Ayat 16 : apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Ayat 17 : Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,
Ayat 18 : bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.
Bapak/Ibu dan Saudara, kalau kita memikirkan tumbuhan apakah yang dapat hidup berkepanjangan? rasanya belum ada dan tidak pernah ada yang dapat hidup melebihi dari yang seharusnya. Tumbuhan dan Hewan punya batasan umur untuk hidup begitu juga dengan kita (Manusia) ada batas umur yang disediakan bagi kita tiap-tiap orang. Tidak dapat di pungkiri bahwa manusia dalam kehidupannya mempunyai batasan. Dalam arti, hidup manusia itu terbatas adanya. Ada durasi waktu, dimana kehidupan masing-masing manusia akan berhenti.
Dengan kata lain, jika kita bandingkan ayat 15 dengan pola hidup kita yang terlalu banyak menuntut barangkali kita belum bisa hidup seperti itu di dunia ini. Adapun gambaran yang diberikan pemazmur terhadap kehidupan adalah seperti rumput dan bunga dipadang, yang hanya sebentar saja lalu lenyap. Hal ini memberikan beberapa pelajaran penting dalam kehidupan manusia
Ayat 17 mengatakan hal yang luar biasa bagi makhluk hidup secara khusus manusia, tetapi kasih setia Tuhan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Hal ini memberikan pelajaran penting juga bagi teman saya ini, bahwa ketika berada didalam dunia atau selama kita hidup, kita harus memaknai dan menjalankan kehidupan dengan sebaik-baiknya dalam Tuhan.
Karena hidup bukan hanya berbicara kehidupan kita yang ada didalam dunia ini saja, tetapi sampai kepada kekekalan.
Mengingatkan kita bahwasanya betapa besar pengorbanan Allah bagi kita, Dia berupaya untuk mampu membuat manusia seperti tumbuhan yang mampu hidup beratus tahun tetapi terkadang kita sendiri yang merusak hidup kita dengan berbagai alasan juga ketidaksiapan kita dalam menghadapi apapun yang terjadi.
Ayat 18 mengatakan bagi orang-orang berpegang dari perjanjian-Nya. Hukum yang sudah ditentukan harus kita laksanakan sesuai ketetapan Tuhan. Tidak ada diantara kita manusia yang dapat merusak perjanjian dengan Tuhan. Kita semestinya harus membayar janji itu dengan harga yang mahal.
Karena kita tahu, Tuhan sang pemilik kehidupan maka dengan cara ini kita tidak perlu takut bahwa *Kasih setia Tuhan kekal untuk selama-lamanya.*
Tuhan memberkati kita, Amin.
Discussion about this post