Tuhan Memulihkan Umat-Nya*
Oleh : C.Pdt. Andreas Kristofel Simamora, S.Fil.
Ev : Amos 9 : 11 – 15
Ep : Matius 6 : 25 – 34
Syalom, Saudaraku yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus. Firman Tuhan yang menjadi perenungan bagi kita pada Minggu ini tertulis di dalam kitab Amos 9:11-15 demikian bunyinya
Ayat 11 : “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,
Ayat 12 : supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,” demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini.
Ayat 13 : “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
Ayat 14 : Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya.
Ayat 15 : Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” firman TUHAN, Allahmu.
——————————————–
Bapak/Ibu dan Saudara, seorang bijaksana pernah berkata seperti ini : Jadilah perubahan yang ingin kamu lihat di dunia – Mahatma Gandhi. Apa yang mau dikatakan melalui hal tersebut, aspek positif yang ingin dikatakan ialah manusia adalah tolak ukur suatu perubahan..
Tatkala ada banyak diantara kita tidak terlalu memahami sebuah perubahan, pada dasarnya perubahan akan membawa sebuah keajaiban ataupun kedamaian. Hidup kita benar-benar akan selalu berdampak jika kita membuat perubahan yang baik dan tepat bagi sekeliling kita.
Bapak/Ibu dan Saudara, kalau kita perhatikan kehadiran kita saat ini, benarkah kita sebagai pendukung Tuhan dalam kehidupan sehari-hari? Hal paling utama yang kurang baik untuk kita adalah kesombongan hati, jika kita sombong untuk menjadi seorang Kristen, maka perubahan tidak akan pernah ada. Begitu pula sebaliknya jika kita penuh kerendahan hati maka hidup kita akan selalu merasa diperhatikan dan diperhitungkan.
Kerendahan hati adalah bagian paling terbaik dalam hal memuji Tuhan. Kunci sukses menjadi murid Tuhan adalah mengasihi Tuhan. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. (Matius 22 : 37)
Rasa syukur kepada Tuhan adalah cara yang pasti dalam hal menjalankan hidup. Transformasi hidup akan selalu diperoleh jika kita sungguh-sungguh dekat dengan Tuhan itulah bagian kita dan hanya itulah tujuan kita hidup di dunia ini. Untuk itu jangan pernah menyalahgunakan apapun yang diberikan oleh Tuhan.
Kita sudah dibaharui, dan hidup kita kekal sampai selama-lamanya apabila kita melakukannya.
Melalui nats khotbah ini kita belajar dari bangsa Israel yang dulunya sombong dan berubah menjadi lebih baik dan merendahkan diri. Sehingga kita belajar penuh seperti halnya jaminan kehidupan bahwasanya:
1. Tuhan yang empunya segalanya
2. Kuasa Tuhan adalah hal yang paling mulia
3. Cara Tuhan adalah perubahan besar bagi hidup kita
4. Tuhanlah yang menjadi dasar hidup kita
Amin, Tuhan memberkati
Discussion about this post