Menjadi Ciptaan Baru

Oleh : C.Pdt. Andreas Simamora
Syalom, Bapak/Ibu dan Saudara firman Tuhan yang menyapa kita pada Minggu ini tertulis di dalam kitab Galatia 6 : 11 – 18 demikian bunyinya :
ayat 11 : Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri.
ayat 12 : Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus.
ayat 13 : Sebab mereka yang menyunatkan dirinya pun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah.
ayat 14 : Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
ayat 15 : Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
ayat 16 : Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
ayat 17 : Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.
ayat 18 : Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin.

Tahun 2025, negara Cina berhasil membuat teknologi robot yang mirip dengan manusia membuat dunia tercengang. Banyak penduduk di beberapa negara sangat mengidolakan cina sebagai pusat teknologi tercanggih pada masanya. Tetapi Bapak/Ibu dan Saudara, tidakkah kita perlu mengetahui apakah robot yang dibuat itu bertahan selamanya? apakah itu akan selalu sepenuhnya berguna bagi manusia secara umum ! Pertanyaan ini sering sekali kita dengarkan di beberapa media yang membahas status teknologi dunia saat ini yang semakin canggih.

Bapak/Ibu dan Saudara, saya mau mencoba membuka pikiran kita sejenak mengenai kecanggihan teknologi saat ini. Tentu saja hal tersebut berhasil membuat kita semakin semangat, bahwasanya akan ada lagi selain robot yang membantu pekerjaan tangan manusia.

Secara manusiawi itu akan ada di hati dan pikiran. Tetapi kita juga tidak boleh lupa bahwa robot statusnya (tidak kekal) kalau kita bandingkan dengan nats Alkitab yang saat ini kita renungkan, menjadi ciptaan baru (ayat 15). robot tidak sama dengan manusia. robot meniru manusia dalam aktivitasnya tetapi tidak sepenuhnya bisa dilakukan. robot tetaplah sebuah robot.

Bapak/Ibu dan Saudara Firman Tuhan mau bilang begini, ada kalanya kita berjumpa dengan sesuatu yang baru tetapi tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Tetapi hal yang sudah lama itu akan kekal dan selalu menjadi bagian dari diri kita. Begitu juga halnya dengan kita yang percaya kepada Tuhan. kita berasal dari latar belakang permasalahan yang berbeda tetapi Tuhan senantiasa menemani dan melindungi kita (bdk ayat 18). Untuk itu Bapak/Ibu dan Saudara kita selalu diperbaharui di dalam hati dan pikiran sehingga semakin kokoh membawa kebaikan dalam hidup kita. Kita berupaya menghilangkan kejahatan dan merujuk kepada kebaikan yang sifatnya *KEKAL / ABADI*.

Bapak/Ibu dan Saudara *jangan merasa tinggi dari segala hal* itu yang Tuhan mau minta bagi kita dan harus disingkirkan jauh dari hati dan pikiran kita. Benar manusia diberikan akal oleh Dia, dan itu bisa saja semata mata pemberian Tuhan supaya tetap terjaga di dalam menjalankan tugas tanggungjawab dari kita sebagai Manusia. Jangan megahkan dirimu dengan apapun yang ada padamu. Semuanya akan hilang dan lenyap ketika Tuhan marah dan tidak lagi mengampunimu.

Itu yang diingatkan untuk kita pada Minggu ini. Maka dari hal ini kita boleh ambil makna sesungguhnya dalam hidup ini adalah mencintai diri kita seperti yang sudah diperintahkan. Menjadi manusia baru atau tetap menjadi manusia lama, itu terserah bagi kita. Marilah kita memilih mana yang terbaik bagi kita. Semakindekat dengan Tuhan, semakin kita diperbaharui dan diperhadapkan dengan perubahan iman yang semakin memperkuat kita dalam menjalani setiap langkah hidup kita.

Selamat menjalani hidup Bapak/Ibu dan Saudara.
Amin, Tuhan Memberkati